Cara Efektif Mencegah Serangan Social Engineering
Mentor : Rizki Yugitama, S.S.T.TP., M.T
Team :
Faisal Muhammad Audito Andrian
Miranti Apriliani
Nathan Nurdadyansyah
Grace Tri Putri Simarangkir
Ferry Ananda Febian
Apa itu Social Engineering
Social engineering adalah tindakan memanipulasi seseorang dengan memanfaatkan kesalahan mereka untuk memberikan data atau informasi yang bersifat rahasia. Dalam menjalankan aksinya, pelaku kejahatan human hacking biasanya menyamar sebagai pihak yang berwenang, sehingga korban mau memberikan data berharganya kepada pelaku. Serangan seperti ini dapat terjadi secara online, langsung, dan melalui interaksi lainnya yang sulit untuk diduga.
Umumnya, rekayasa sosial memiliki dua tujuan spesifik, yakni untuk menyabotase dan mencuri. Dikarenakan penipuan ini didasarkan pada manipulasi psikologis, strategi serangan akan dibangun berdasarkan cara korban berpikir dan bertindak. Dengan demikian, serangan manipulasi psikologis ini sangat berguna untuk mengelabui dan mempengaruhi perilaku korban. Setelah memahami apa yang memotivasi setiap tindakan korban, penyerang dapat menipu dan manipulasi korban secara efektif dan tanpa beban. Selain itu, para penyerang juga dapat mengeksploitasi minimnya pengetahuan korban terkait dunia teknologi.
Berkat perkembangan yang pesat, banyak konsumen dan karyawan perusahaan yang tidak menyadari ancaman-ancaman baru, seperti drive-by download. Calon korban juga mungkin tidak menyadari nilai penuh dari data pribadi, seperti nomor telepon dan informasi pada kartu identitas mereka. Akibatnya, korban kehilangan data pribadi karena tidak paham mengenai cara terbaik untuk melindungi diri mereka dari serangan-serangan tersebut.
Macam Teknik Serangan Social Engineering
- Baiting
Baiting merupakan jenis serangan social engineering yang sering ditemukan. Sesuai namanya, serangan ini menggunakan umpan untuk memancing para korban. Pelaku akan memikat korban dengan motif-motif tertentu yang sering tidak disadari.
- Scareware
Scareware adalah aksi hacker dengan motif menakut-nakuti korbannya dengan cara menampilkan peringatan pada perangkat target. Pelaku akan meniru tampilan laman semirip mungkin seolah-olah device korban terkena serangan virus/malware. Dengan begitu, korban akan termanipulasi lalu mengklik dan mengikuti instruksi dari peringatan tersebut. Dari situlah celah serangan akan berlanjut untuk mendapatkan data-data pribadi korban.
- Pretexting
Teknik ini merupakan cara pelaku memanipulasi seseorang untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dengan membuat skenario palsu. Penipu akan menyamar menjadi pihak berwenang yang membutuhkan informasi sensitif untuk melakukan tugas penting. Biasanya, hacker akan melakukan tindakan yang persuasif agar korban mau melakukan apa yang diinginkan penipu.
- Phishing
Bentuk serangan ini merupakan upaya mengelabui seseorang untuk mendapatkan informasi. Sasaran tindak kejahatan phising biasanya berupa data pribadi, hingga data finansial. Bentuk serangan ini biasanya berupa email atau pesan teks dengan tujuan menciptakan urgensi hingga ketakutan pada korban. Setelah itu, pelaku akan mendorong korban mengungkapkan informasi sensitif, mengklik link ke situs web berbahaya, atau membuka file yang disisipi malware.
- Spear Phishing
Jenis serangan ini merupakan phishing yang lebih terstruktur dan target sasarannya lebih spesifik. Karena telah memiliki target, pelaku harus memiliki informasi dasar korbannya, misalnya nama, email, posisi di perusahaan, dan sebagainya. Penyerang kemudian akan menyamar dengan menyesuaikan pesan mereka berdasarkan karakteristik dan kontak milik korban agar serangan tidak terlalu mencolok.
Cara Kerja Social Engineering
Penyerang merencanakan strategi dengan mengumpulkan informasi tentang latar belakang dan tempat kerja korban.
Menyusup dengan menjalin hubungan atau memulai interaksi, dimulai dengan membangun kepercayaan korban.
Mengeksploitasi korban setelah kepercayaan terbentuk dan kelemahan mereka terlihat.
Memutuskan hubungan setelah kobran melakukan tindakan yang diinginkan.
Contoh Kasus
Mitigasi/Pencegahan Social Engineering
- Jangan buka email dan lampiran dari sumber yang mencurigakan serta selalu mengaktifkan filter spam pada email
- Pada penggunaan password selalu menggunakan otentikasi multifaktor, selalu menggunakan password unik dengan kombinasi huruf dan angka.
- Perbarui perangkat lunak antivirus/antimalware Anda
- Melakukan edukasi security awareness secara berkala
- Selalu menerapkan prinsip Zero Trust yaitu selalu memverifikasi segala hal terlebih dahulu